*Menjelang keberangkatan Aldhy dan Inna
Pagi-pagi
tadi, lagi putar lagunya sheila on 7, kemudian mengalun lagunya mas duta yang
judulnya “Kisah Klasik Masa Depan”. Bagi yang lupa liriknya, kayak ini nih :
Jabat tanganku, mungkin untuk yang terakhir kali
Kita berbincang tentang memori di masa itu
Peluk tubuhku usapkan juga air mataku
Kita terharu seakan tidak bertemu lagi
Bersenang-senanglah
Karena hari ini yang kan kita rindukan
Di hari nanti sebuah kisah klasik untuk masa depan
Bersenang-senanglah
Karena waktu ini yang kan kita banggakan di hari tua.
Sampai jumpa kawanku
S’moga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan
Mungkin diriku masih ingin bersama kalian
Mungkin jiwaku masih haus sanjungan kalian.
Lagunya berhenti
mengalun.... Tapi hayalanku ke masa-masa dulu berlanjut. Rindu angkatan rapuh...
Hei kaliaaan... teman bertengkar,
teman musuh2an, teman diajak jalan, teman karaokean bareng, teman pinjam2an segala
macam hal. Apa kabar kaliaan semua??? Meskipuun kita punya line group dan
official twitter account tetap saja jejaring sosial itu semu. Bertemu kalian
hanya satu-satunya obat rindu. Asiiiik.
Btw, lirik lagu ini
terbayang terus dipikiranku sepanjang hari ini. “Bersenang-senanglah, karena
hari ini yang kan kita rindukan, di hari nanti sebuah kisah klasik untuk masa
depan. Bersenang-senanglah
Karena waktu ini yang
kan kita banggakan di hari tua....”
Dak perlu menunggu
tua om duta, untuk angkatanku ini saya selalu bangga setiap saat, setiap waktu,
kapanpun dan dimanapun. Mereka sederhana, dan berilmu. Tak pernah
membeda-bedakan strata sosial, “humble” mungkin cukup menggambarkan mereka.
___________________________________
Haaaah.... Hari ini dua orang
lagi yang berangkat. My ketua angkatan dan sekretaris himpunan yang paling
sabar dan tenang. Kok sedih siiih???? -_-
Tapi 2 tahun di negeri orang
(baca: Ankara, & Istanbul Turki) itu waktu yang singkat lah ya. Dak terasa lah
itu. Pulang-pulang tolong bawakan angkatan kita ipar yang hidungnya tinggi.
Mayoritas di angkatanta hidung besar soalnya. J
Bagi yang sedang di luar teritori
indonesia sekarang, take care there ya. Bagi yang sedang di pesawat, kalian
juga... terutama innaaa.... yang kuat. Fightiiing....
Bagi yang sedang memburu
beasiswa, semangat, jangan salah bidik beasiswa. OK. Adami yang salah jalan di
angkatan ta... Hahahaaaaa... Tapi tetapji bersyukur kodong.
Bagi yang sedang mempersiapkan
diri dan memantaskan diri untuk beasiwa, semangat juga. Selalu ada jalan bagi
yang berusaha.
Bagi yang
sedang melanjutkan skripsinya, fightiiiiing... Bisaaaaa pasti. Kuncinya kerja
keras, usaha, doa dan di doakan.
*Di waktu lain @Graha Bank plat swasta
Hari ini menjelang H+13 dari akad
nikahku. (sorry dibawah ini kata-katanya diformalkan sedikit, maklum jaga image
pengantin baru... apasiiiih)
Curhatan pengantin baru untuk angkatan rapuhku sayang.
Menjadi termuda kedua di angkatan
kita bukan pilihanku.
Takdir yang mempertemukan kita.
Begitu pula menjadi pengantin
muda dengan umur masih memasuki awal 21 tahun ini. Memang pilihanku untuk
demikian, tapi diluar dari itu peran takdir yang menuntunku mengambil keputusan
ini.
Yang ada di benakku ketika
mengambil keputusan ini adalah perasaan cukup untuk sendiri berkelana. Saatnya
punya sandaran tetap yang bisa diajak berbagi suka & duka. Saatnya memiliki
seseorang yang bisa membimbing dan mengajak kembali kepada-Nya. Saatnya menjaga
diri dengan hanya memiliki satu pujaan hati. Dan juga last but not least, karena
keinginan mama yang ingin melihat anaknya memiliki pendamping sekaligus
seseorang yang bisa menjaga anak sulungnya sebelum mereka berkelana di negeri
orang.
Kakak datang dengan mantapnya
menawarkan hubungan yang lebih serius. Padahal kita tidak begitu kenal. Bagiku,
sudah kurasakan hubungan yang lama, serius, tidak serius, diacuhkan, mengacuhkan
orang lain, dll. Sehingga dari semua perasaan yang pernah kurasakan itu, kusimpulkan
bahwa lama atau tidaknya hubungan, ketika dia serius untuk menghalalkan
hubungan kita, itu sudah cukup menunjukkan dia berkomitmen atas hubungan
tersebut. Apalagi berani untuk mengambil langkah ke arah yang lebih suci. Di
saat itu pula, saya memantapkan diri untuk meng’iya’kan ke jenjang yang lebih
serius seperti yang ditawarkan kakak. (urusan mengenai sifat yang berbeda itu
belakangan, tapi sebelum menikah bagusnya sudah tau sifat asli dari pasangan.
Jadi pada saat PDKT jangan ada yang disembunyikan). à Maap kultum sedikit. Kalau
diingat-ingat kala itu guys, sungguh deg-deg an rasanya. Bagi kalian yang ingin
merasakan perasaan deg-deg an itu segera, ku doakan semoga cepat dibukakan
jalannya.
Dan, Here i am. Berkeluarga. Akhirnya
predikat cewek single kulepaskan sudah. Tapi awal-awal ini ada saat dimana saya
lupa kalau status telah berubah menyandang predikat “someone Mrs.”, dimana
melekat pula hak dan kewajiban seorang istri di gelar itu. Rasa-rasanya belum
ada yang berubah, sebelum sadar bahwa saat ini saya sudah tinggal dirumah yang
berbeda, kasur yang berbeda, dan suasana yang berbeda. Yang menyenangkan adalah
suasananya lebih hangat daripada dulu yang hanya sendiri bertemankan sepi (maap
ber’lebay’an dlu sedikit).
Seperti kata Hutri di tulisannya
sebelumnya, sampai ke titik ini tidaklah mudah. Butuh niat, komitmen, saling
percaya, saling mengerti yang kuat. Karena kita, pasangan kita, dan kedua
keluarga pasti ada perbedaan. Kalau tidak ada semua ‘ke-saling’an’ di atas itu,
gampang saja berhenti di tengah jalan. Sayapun sempat goyah, kalau tidak selalu
mengingat niat dari awal mungkin tidak akan sampai pada jenjang ini. Dan
kalian, my lovely angkatan rapuh, suatu saat nanti juga akan mengalami hal yang
sama. Teguhkan niat jika telah sampai pada gerbang pernikahan. Bukan hanya
digerbangnya semoga niat kita tetap kokoh sampai pada ujung dari perjalanan ini
karena ke depannya jalan pasti tidak akan mulus mulus saja. Sayapun masih harus
belajar banyak untuk itu.
Untuk kalian, terimakasih sudah
datang melengkapi bahagiaku di 11 dan 19 Oktober 2014. Beribu rasa bahagia, haru,
dan sedih ada kalian disana. Sedih karena ada beberapa teman yang tak bisa
hadir karena jarak terlalu jauh memisahkan, tapi tak apalah. Salam kangen untuk
kalian disana, salam kangen untuk malaysia, aussie, inggris, china, & turki
(dak adaji yang terlewat toh??). Rindu beribu rindu untuk angkatan rapuh ini. Angkatan
kita memang keren. Selalu bombastis.
“Bersenang-senanglah karena hari ini yang kan kita rindukan, di hari tua”.
Tak sabar menceritakan kalian kepada anak-anakku nanti. Cerita tentang om dan
tante-tantenya di angkatan rapuh, yang luar biasa kacaunya dulu waktu kuliah.
Salam hormatku untuk kalian
semua, orang-orang hebat dan unik yang selalu melengkapi bahagia.
Kusayangko semua anak-anak, as
always. Salam angkatan rapuh.
With love,
APRIL