Friday, May 29, 2015

Sekilas tentang Bercerita

Jarum jam menunjuk angka 12, waktu cetak koran dimulai. Penjelajahan sedari pagi hingga malam telah tertuang di dalam lembar-lembar koran. Ruangan redaksi yang sejak sore ramai riuh dengan tawa, diskusi, lalu berganti nada ketikan "keyboard" komputer pun perlahan sunyi. Hari Sabtu (30/5) telah tiba. Jumat tertinggal. Esok pun Sabtu akan berganti Minggu. Seperti itulah hidup; berganti, berubah, dan terus berjalan. Biasanya, pilihan untuk pulang sebelum pukul 24.00 tak banyak. Dan, kali ini, memilih tetap di ruangan yang menyepi itu bukanlah hal yang salah. Ruangan yang berukuran kira-kira 70 meter x 30 meter itu kini hanya diisi oleh belasan orang. Meski ruangan itu terasa sunyi dan lampu dipadamkan, saat membaca blog Angkatan Rapuh, rasanya jadi riuh. Apalagi, setelah membaca tulisan terbaru dari Nu dan Inna. Kali ini, menyimak blog itu seakan melewati hari bersama teman Angkatan Rapuh. Menggembirakan! Rangkaian kata di tulisan Nu tidak terasa kaku. “Kerenyahannya” terasa karena membagikan ide dan pengalaman. Betul, setiap cerita adalah pelajaran dan pembebasan. Seperti itulah blog Angkatan Rapuh. Bercerita dan berbagi meskipun tak bertatap atau tak bersuara karena soal jarak. Percayalah, bercerita akan membahagiakan. Banyak hal yang ingin dicurahkan, tapi, biasanya, pertanyaan mau memulai dari mana malah membuat kita berhenti. Tidak masalah. Mulai saja dulu, entah dari mana. Memulai dari jarum jam yang menunjuk angka 12 di malam hari sepertinya bukan pilihan yang bijak. Bukan hanya karena angka 12, tetapi juga terkait beberapa jam lagi, jarum itu menunjuk angka yang lebih kecil seperti 4, 6, atau 8. Angka-angka yang berarti “penjelajahan” diawali lagi. Tetaplah bercerita. Selamat ber-Birmingham, Dwi. Selamat ulang tahun Icha. Selamat untuk semuanya dan berbahagialah! Ikki, Ketua Ojek-HI setelah Apip