Assalamualaikum
wr wb.
Seiring salam hangat buat teman-teman yang telah jadi sosok-sosok
inspirasi bagi saya sejak kita pake hitam putih ala maba. Siapa yang tidak
bangga menjadi bagian dari angkatan ini. Bersama pemuda pemudi hebat dengan
tindak tanduk yang membumi. (sebelumnya maaf kalau bahasanya ala ala puitis)
jujur sampe skr saya menganggap lebih gampang menulis dengan bahasa skripsi
dibanding cerita lepas seperti ini, bingung bahasanya mau santai dan lucu agar
menarik pembaca tapi apa daya saya tak selihai teman – teman yg sudah posting
sebelumnya. (curhat dikit) tapi bagaimanapun saya harus menulis (thanks satky
sudah mengingatkan, sedikit lagi km mirip inna jadi ibu sekretaris himpunan
yang nagih setoran LPJ setiap triwulan kepengurusan) hhaha masa ituu indah tapi
capek juga kayak rasa waktu pertama pakai behel, sakit tapi enak (hmm. Contoh
yang aneh) melalui kesempatan ini mau berterima kasih juga sama himpunan yang
telah memberikan kesempatan untuk berkreatifitas.
Tapi himpunan itu benda mati.
Jadi berterima kasihlah sama orang – orang yang ada di dalamnya. Lewat
pengalaman berhimpunan juga lah saya bisa mendewasakan diri step by step, dan
pengalaman ini jua satu point bagi saya lulus di LPDP. Alhamdulillah hmm
mungkin ada yang bingung ini kok kebanyakan himpunannya disebut. Hhaha karena
bagi saya, yang jelas bagi saya, tak lain bagi saya, himpunan pada saat saya
berkiprah adalah kebanyakan diiisi oleh teman angkatan saya. dan dikelas pun
saya melihat orang-orang yang saya liat di himpunan.
Intinya bagi saya himpunan
dan angkatan adalah satu. Karena seingat saya, tak satupun kita yang tak pernah
sedikitpun tak bersinggungan dengan himpunan. Di himpunan banyak cerita yang
membuat saya lebih dekat dengan teman-teman. sampe ke masalah hati, himpunan jadi
saksi perjalanan kisah cinta bersama ikki. Hhehe walaupun skr kita sudah putus,
tapi waktu bersama ikki tidak akan pernah di sesali hanya mungkin belum jodoh.
Wallahu alam. pokoknya sampe sepanjang apapun ilustrasi saya himpunan beserta
teman sekalian telah memberi saya banyak teladan.
Makasih semua.
Sebelum dapat
beasiswa LPDP ini, banyak moment yang sebelumnya saya jalani tanpa saya sadari
rangkaian moment tersebut mengantarkan saya hingga akhirnya lulus sebagai
awardee LPDP. Setelah lulus dengan masa studi 3.8 tahun di unhas. sekitar
sebulanan setelah wisuda datang kabar pembukaan beasiswa bahasa ke china. Entah
kenapa yang sebelumnya tidak pernah kepikiran bahasa mandarin karena tau bahasa
ini sangat rumit untuk dipelajari.
Tapi entah apa, jadinya hati tak ada ragu
sama sekali untuk mendaftar. Setelah mengumpulkan berkas berupa motivation
letter, study plan, medical check up, ijasah & transkip, kemudian menunggu
sekitar sebulanan akhirnya kabar itu datang bahwa saya menjadi salah satu
penerima beasiswa. Ya, proses seleksi beasiswa ini belum serumit proses
sekarang ini, yang mana pendaftar harus mengikuti kelas intensif di Indonesia
(les) sebelum berangkat dan beberapa syarat lainnya. Maka berangkatlah saya dan
teman seperjuangan icha ke china. Waktu itu fikar dan christ yang juga dapat
beasiswa ini, berangkat belakangan karena masih ada beberapa urusan yang harus
mereka selesaikan.
Perjalanan dari Makassar – Jakarta – Guangzhou selama waktu
tempuh 6 jam sampai di Guangzhou china lanjut ke Nanchang sekitar sejaman
lebih. Dua cewek rapuh ini tak luput dari drama waktu di bandara soetta Jakarta
mau boarding ke Guangzhou. Kita berdua di tahan di pemeriksaan passport karena
di visa keterangan lama tinggal tertulis nol. Petugas menganggap ini sebagai
masalah. Saya jawab bahwa lama tinggal kami 8 bulan dan kami punya admission
notice dari Nanchang university menerangkan hal tersebut. Pak petugasnya lalu
meminta surat tersebut. Lah, jadi panik, karena surat tersebut ada dalam
bagasi. Which penerbangan connecting dari Makassar-Guangzhou bagasinya tidak
lagi di ambil di Jakarta, tapi nanti pas tiba di Guangzhou baru di pick.
Walhasil jadi paniklah kita berdua. Seharusnya ini tidak sepanik itu, kalau
saja kita punya waktu banyak, pada saat itu waktu tinggal beberapa menit untuk
boarding.
Dan petugas itu masih ngotot.
Sampe akhirnya kepala petugasnya datang
dan menanyakan masalah kita. Akhirnya kita diloloskan boarding, tapi mereka
bilang bahwa tidak menjamin kalau kita akan lolos pas pemeriksaan di china
nanti. Walhasil sepanjang perjalanan di pesawat hati mana bisa tenang pikiran
mengawang bayangin kita diusir atau kena masalah di imigrasi di china. Akhirnya
tiba juga saat sampai di china, antri untuk pemeriksaan imigrasi, jeng jeng
jeng, kita diperiksa dengan lancar tanpa ada masalah sedikit pun tanpa harus
menunjukkan admission notice yang masih belum bisa kita ambil karena posisinya
bagasi diambil setelah pemeriksaan imigrasi. Alhamdulillah leganya luar biasa.
Selama di china pun belajar bahasa mandarin dengan pengalaman nol besar
sebelumnya tentang bahasa ini, membuat kepala rasanya mau meleduk. Tapi masa
masa sulit itu akhirnya terlewati, 3 bulanan untuk mendapatkan ritme belajar
bahasa mandarin. Bersukur mendapat roommate kak hanum, yang lihai bahasa
mandarinnya Alhamdulillah jadi kecipratan juga lantaran di tatar sama kak
hanum.
Banyak juga drama terjadi di china, banyak dapat pelajaran hidup cuyy.
Serius. Tapi bisa jadi cerpen ini, kalau di ceritakan disini. Hhehe ini aja
mungkin sudah pada mual bacanya. Alhamdulillah sepulang dari china, menguatkan
tekad saya untuk melanjutkan studi master, terlebih waktu di china mendengar
kabar super dari kawan sari yang ketrima di LPDP dan juga ada fitri yang
berangkat ke Birmingham untuk lanjut studi master. Sungguh motivasi dosis
tinggi bagi saya.
Sebulanan
di ternate akhirnya bicara serius dengan kedua orang tua, mengenai plan saya
untuk melanjutkan studi. Dimana untuk itu, saya butuh ielts dan HSK sebagai
syarat utama beasiswa yang ada. Dengan modal keyakinan dan promosi ala
marketing dalam menjelaskan dan Alhamdulillah di ACC sama ortu yang merestui
saya untuk lanjut studi dan mendanai biaya ielts preparation.
Berangkatlah ke
Surabaya lanjut mobil ke pare, ongkosnya lumayan murah sby-pare hanya seratus
ribu dengan salah satu travel asal pare. Dijemput di bandara dan dijamin aman
sampe tujuan. Inshaallah. Mulai dari 10 sept – 8 okt di TEST English School
lanjut 2 minggu di Globa English, di dua tempat itu ambil Ielts preparation.
Banyak paket yang ditawarkan bagi yang mau lebih mendalam belajarnya. Harganya
bersahabat utk paket yang saya ambil biayanya 1 juta sudah termasuk kamar. Tapi
sekamarnya ber 5 orang. Awalnya keliatan ribet karena saya berangkat sendiri di
tempat baru. Well tidak terlalu menakutkan sih. Karena mereka yang lainpun
orang-orang baru yang datang untuk belajar, dan emejingnya mereka
pribadi-pribadi yang seru dan superrrr. Benar-benar unforgettable moment ever.
Oh ya pare ini subhanallah makanannya murah sangat. Mulai dari menu western
sampe javatern HaHaHa murah semua. Jajan bisa sampe gelap mata. Setelah selesai
prepration di pare, lanjut ke malang untuk tes HSK. Tes HSK atau Hanyu Shuiping
Kaoshi ini, hanya diadakan 2 kali setahun. Alhamdulillah pas bulan okt ini ada
di malang, maka kesempatan ini langsung saya ambil. Supaya sekali dayung 2 – 3
pulau terlampaui. Ya, perjuangannya pun tidak mudah, secara, belum selesai
dengan ielts sekarang harus ditempa dengan HSK. Huff. maka 2 minggu sambil
nunggu tes HSK di pake buat belajar lagi dan untuk sementara ielts
diistrahatkan dulu. Alhamdulillah lulus HSK dengan mencapai standar target
nilai. Perjuangan berlanjut dengan
ielts.
Ditengah menunggu hari H untuk real test ielts, dapat broadcast tentang
UNIPREP dari dompet dhuafa. UNIPREP adalah kepanjangan dari university
preparation. Jadi, ongkos les ielts dan tesnya ditanggung oleh dompet dhuafa,
selain itu setelah mendapat target 6.5 ielts kita akan di bimbing mendapatkan
loA dan beasiswa dari LPDP sampai nanti di negara tujuan dan menjadi duta
dompet dhuafa. Hmm. Tertarik menjadi duta dompet dhuafa dimana selain belajar
nanti juga bisa beramal jariyah. Subhanallah. Maka mendaftarlah saya, syaratnya
persis syarat berkas LPDP. Dan tak di sangka ternyata fikar juga mendaftar dan
kita berdua sama-sama lolos ke tahap wawancara yang waktu itu di adakan di
kantor beastudi Indonesia di bogor. Tapi nampaknya pengalaman pertama wawancara
saya ini adalah kesuksesan yang tertunda.
Jujur waktu sebelum masuk ruangan
wawancara gugup sangat, walhasil jawaban yang keluar ngaco. Apa yang di jawab
tidak sesuai dengan yang saya tulis. Sudah pasti penilaian jadi jeblok. Padahal
essay, rencana studi semua bikin sendiri tapi bisa beda gitu pas wawancara.
Aneh bin ajaib. Mungkin karena nervous. Pengalaman dari dompet dhuafa ini
menjadi pelajaran besar buat saya, Alhamdulillah, jadi tau seperti apa suasana
wawancara. Dan saya jadi sadar bahwa sebenarnya kita harus mantap dulu sama
diri sendiri sebelum mendaftar beasiswa. Artinya sudah tau betul jurusan dan
universitas yang dituju, tau betul apa yang si pemberi beasiswa cari. Dan
penting juga untuk bisa meyakinkan interviewer bahwa jurusan yang nanti akan
kita pelajari relevan dengan permasalahan Indonesia sekarang. So! Indonesia
bakal butuh kita. Jadi tips buat teman teman yng mau daftar LPDP atau besiswa
lain, baiknya cari tau apa jurusan prioritas yang mereka terima. Kemudian
selaraskan jurusan studi yang akan kamu ambil dengan apa yang mereka cari. Buat
benang merahnya.
Sedikit
kecewa, tapi perjuangan tetap berlanjut karena saya sudah terdaftar untuk real
test ielts dengan biaya pada waktu itu November 2014 adalah 2.450.000 ($195).
Pulang dari bogor, selang beberapa hari saya dan mama yang baru beberapa hari
di malang (susulin saya sekaligus mau jalan jalan di bromo) kami berangkat ke
Surabaya untuk check point terakhir saya di pulau jawa yaitu real test ielts di
IALF Surabaya. Real test ielts itu super ketat. Verivikasi ktp beberapa kali,
finger print, foto, dan akhirnya masuk ruangan tes.
Wewh.
Cukup tegang
pemirsah.
Tapi Alhamdulillah hari itu dapat kekuatan super bisa konsen ngerjain
soal-soalnya. Intinya itu sih, konsentrasi dan sholat tahajjud. Alhamdulillah
perjuangan yang berakhir manis ini, dijalani berdua ditemani mama. Senangnya
berlipat mendapat berita gembira ketika disamping kita ada orang yang kita
cintai. Setidaknya mama yang bukain amplop ielts, karena waktu itu saya
nervousnya minta ampun. Hhaha belum lagi udah dapat wanti wanti dari papa kalau
tidak lulus ieltsnya, maka tidak ada episode pare kedua. Fiuhh but well, I did
it.
Alhamdulillah. Modal
HSK, IELTS, dan info LPDP dari nona toil-toli maka semakin mantap hati ini
untuk mendaftar. Tapi as plan B, saya juga mendaftar di Erasmus Mundus yang
nanti april 2015 pengumumannya, Orang tulip scholarship, dan bersiap untuk
turkey burslari juga Australian Awards Scholarship. Pokoknya scholarship
hunter.
Setelah
berkasnya rampung, akhirnya 20 januari 2015, beres, dan mendaftar online di
lpdp.depkeu.go.id. akhirnya datang pengumuman bahwa lolos ke tahap wawancara.
Berlokasi di Makassar, saya, dissa, afif dan risky maju ke medan wawancara
LPDP. Tanggal 9-10 feb 2015. Selain wawancara juga ada tes LGD (leaderless
group discussion). Lucunya saya, afif, dan dissa kembali berjodoh dikumpul
dalam satu kelompok LGD 14A. serasa lagi diskusi di kelasnya pak patrice. hhihi
proses wawancara saya agak berbeda dengan afif dan dissa yang katanya rada
riweuh juga interviewernya. Sedangkan risky hampir sama dengan saya, yang
prosesnya agak santai.
Selama proses wawancara interviewer saya Alhamdulillah
apapun jawabannya gak pernah di bantai sama mereka paling banter ada ekspresi
bingung aja pas dengar jawaban saya. hhaha saya awalnya di Tanya soal profil
dan loA. Pada saat itu saya baru punya loA conditional dari university of
Birmingham jadi tidak saya upload pas mendaftar karena yang diminta adalah
unconditional. Tapi posisinya saya telah mengirim berkas yaitu legalisir ijasah
dan transkip yang menjadi syaratnya. interviewernya sangat getol nanyai apakah
kamu udah pasti dapat uncond atau tidak, kalau iya, kapan. Dan saya hanya bisa
menjawab sesuai kenyataan bahwa saya tidak tau kapannya tapi 95% inshaallah
saya bisa dapat loA uncond, cara meyakinkan interviewer pada saat itu adalah
saya katakan bahwa saya telah berkomunikasi dengan staff admissionnya dan
mereka telah memberi kabar positif hanya saya harus menunggu tanpa menyebutkan
tanggal yang pasti.
Selain itu pertanyaannya seputar cita cita saya, kata
interviewernya susah loh kalau kamu mau jadi diplomat. Karena setiap 2 tahun
sekali suami harus turut istri keluar negeri kalaupun nikah dengan sesama
diplomat itupun harus ditugaskan di negara yang berbeda. Jawaban saya yaitu iya
bu, sambil senyum, dan cerita bahwa saya sudah mendengar dan mengerti
konsekuensi diplomat karena kebetulan waktu di china ketemu sama teman yang
omnya seorang diplomat jadi kita sudah banyak sharing (sama kak hanum). Dari
situ ibunya baru tau kalau saya pernah ke china. Hmm. Mungkin ini satu pointnya
bahwa kita perlu tau apa apa kelebihan kita untuk jadi bargaining power pada saat
wawancara namun kita harus membawakannya dengan cara yang membumi. Jangan
sampai ada kesan show off. Oh ya saya
juga ditanya kenapa pilih Birmingham, disini teman teman harus hafal rangking
universitas tersebut selain alasan alasan lain yang mungkin teman teman punya.
Ini akan menunjukan bahwa teman teman cari tau mendalam tentang universitas
tujuan teman teman. saya lantas di Tanya kembali apa kamu pantas sekolah
disitu. Ini dan pertanyaan apakah kamu pernah gagal. Dua pertanyaan tersebut
bisa jadi jebakan juga kalau kita jawabnya terlalu dibawa ribet. Hhehe waktu
itu saya jawab aja saya merasa pantas karena rajin belajar dan pantang menyerah
trus soal gagal, pernah pas ikutan UNIPREP dompet dhuafa. Itu aja. Hhehe
Itu
dan beberapa pertanyaan lainnya seperti bagaimana cara mendapatkan rekomendasi,
apa prestasimu, selama s1 pernahkah mendapat beasiswa, lancar mandarinnya, bisa
intrepter ga, dll. Oh ya, tips pembukanya yang harus di awal, kalau teman teman
baru akan memulai wawancara jangan sampe lupa jabat tangan dengan semua
interviewer walaupun mereka lagi sibuk baca berkas. Waktu itu saya malah
dianggurin sama salah satu interviewer tapi tetap aja dengan senyum dan sapaan
selamat pagi saya minta berjabat tangan dengan ibu tsb. Setelah itu, jangan
dulu duduk sebelum teman teman di persilahkan. Kurang lebih demikian, setelah
wawancara besoknya kami mengikuti tahapan LGD. Dan kebagian topik perpanjangan
kontrak Freeport. Kami berlima dan ada dua orang psikolog di ruangan yang
sempit tanpa ac. Alhamdulillah LGD berjalan smooth tanpa perdebatan mendalam
antara kami. Yang penting di LGD adalah kita bisa menghadirkan solusi dan
tentunya memerhatikan kaedah diskusi yaitu menghargai hak orang lain untuk
berpendapat jangan sampai saling sanggah dan menjatuhkan.
Selesai tahapan
wawancara dan LGD, sampai pulang ke ternate Cuma bisa ketemu dissa dan afif,
trus mikel, ridho dan riri tapi di tempat yang terpisah. Disitu kadang saya
merasa sedih. Yang lainnya sedang sibuk nampaknya. Hmm. 10 maret 2015 akhirnya
tiba juga, dan kembali mama yang liatin hasilnya karena cukup deg deg ser waktu
itu. Hhaha Alhamdulillah melihat nama di urutan 171 master luar negeri,
langsung pelukan sama mama sampe nangis bareng. ALLAHU AKBAR. Alhamdulillah
ALLAH SWT takdirkan rejeki di LPDP. Saat ketik ini Alhamdulillah dapat email
dari pihak lpdp kalau saya masuk PK 32. Bismillah for the next step. Inshaallah
di lancarkan.
Sampai
disini, Sekali lagi terima kasih kekangkawan semua. Semoga cita cita kita mulia
dan tercapai. Apapun itu mudah mudahan berkah bagi banyak orang. Semangat!
Nu