Friday, December 6, 2013

Curcol si IRT

Alhamdulillah, sudah setahun lebih aku menjalani  peran ini, yeah..sebagai  IRT. Menjadi sebuah IRT di umur yang masih tergolong masih belia (anggap saja masih muda) ini menjadi tantangan yang besar buat saya sendiri. Pasalnya, saya yang dulu suka bangun kesiangan,gegara tidur setalah shalat subuh, gak tau masak, piring-piring pada berulat di kamar kosan baru di cuci, cucian numpuk dibawa ke laundri, sangat tidak mengurus penampilan, dan tidak bisa tidur berdua. Tiba-tiba secara cepat aku harus mengubah kebiasan itu semua dalam waktu singkat.

Oh..My God. . .

Masih jelas di ingatan saya, tepat sehari setelah saya menikah. Saya diajarin mama dan papa untuk melayani suami. Mulai dari cara membuatkan teh untuknya, menyiapkan gelas khusus untuknya, menyiapkan piring (mangkok besar) khusus untuknya, menemaninya makan sampai dia selesai,dan masih banyak lagi training dadakan yang saya alami waktu itu. Alamaaaakk...rempongnyaa !

Belum  lagi, acara berkunjung ke rumah mertua. Mungkin waktu itulah nervousnya tingkat dewa selama saya hidup.  Perasaan takut dan was-was itu sangat menyiksa. Takut gak bisa diterima oleh keluarga suami, takut mengecewakan mereka. Sementara saya gak tau mau berbuat apa saat itu. Mau bantu masak, gak tau, mau ngomong juga gak tau mau bahas apa. Takut kelepasan ngomongnya.  Dehhh....I’m like an idiot at that time . Untung saja keluarga akbar sangat hangat, jadi perasaan “like an idiot’ itu cepat berlalu. Hehee.
Alhamdulillah...

Setelah beberapa hari menikah, saya langsung diboyong suami ke pulau kalimantan ini. Tepatnya di kota Nunukan. Untuk mencapai kota ini saya dan suami harus naik pesawat dari Makassar-Balikpapan-Tarakan kurang lebih 2 jam, dan dilanjutkan dengan naik speed boat selama kurang lebih 3 jam.  Sesampai disana, saya langsung disambut oleh sinar matahari yang bersinar dengan teriknya, sungguh menyengat. Panasnya aneh! Mungkin bawaan angin laut kali atau hutan kelapa sawit. Perjalanan saya saat itu, belum berakhir. Kami masih perlu naik taxi (semacam pete2 tapi kyk sistem taxi di kota2 besar, antar kemana saja, tapi bayarannya mahal) selama 25 menit. Akhirnya sampai jualah kami di rumah idaman itu.  

Kota Nunukan, merupakan nama ibukota Kab. Nunukan,  Namanya aja kota, tapi masih ramai dan bagusan Bone sih. Gak ada tempat wisata, gak ada mall, gak ada kfc,  pokoknya Ndesoo. Masih bagusan Bone kota. Ciyuss deeh! Nunukan itu sangat dekat dengan Malaysia. Khususnya Tawau dan Sabah. Saking dekatnya saya sering jengkel ketika jaringan telkomsel selalu SOS gegara jaringan Maxis dan kawan2  (lupaka namanya apa, mungkin kalian tahu) menghiasi sinyal bar hpku.Masa' jaringan aja di hack..Ckckcck

Di Nunukan sana, saya tinggal berdua dengan suami di sebuah rumah mungil yang disekitarnya dikelilingi oleh orang Jawa, toh tinggalnya di Kampung Jawa. Kebetulan, di Nunukan itu kebanyak penduduknya orang pendatang, jadi ada banyak macam suku dan ras. Dan mereka pada umumnya tinggal berkelompok. Misalnya, kampung Bugis, Kampung Tator, Kampung Jawa, Penduduk pribumi yakni orang Dayak juga ada, mereka juga hidup berkelompok,tapi kalau gak salah pada umumnya hidup di daerah pesisir. Sisanya orang Dayak, Tator, Jawa, Bugis, Tidung, hidup berbaur.  

Salah satu ujian terberat jadi IRT itu adalah ketika sedang sibuk-sibuknya ngurus rumah , mulai dari nyapu, nyuci, masak,ngepel dan masih banyak lagi. Melayani kehidupan batin suami itu yang bikin leyeh-leyeh seharian. Haha.. Capek banget! hihihi  Butuh adaptasi berbulan2 kalo soal ini. Karena kesehatan saya selalu drop kalau terlalu kecapean. Hahhaha

Kehidupan di Nunukan ini tak berlangsung lama, soalnya saya harus kembali ke Makassar, dan suami dimutasikan di pemprov Kaltara,kota Tanjung Selor. Kabupaten Bulungan. Jadi sehabis wisuda kami langsung pindah rumah lagi. Mulailah kembali cobaan menghantam hubungan cinta kami.  Pasalnya, suami saya harus menggolontorkan banyak dana ketika itu. Bayangin aja, uang sudah habis terpakai saat persiapan skiripsi, ujian skripsi, tiket suami pulang k Mks, acara syukuran di Mks dan dibone, tiket pulang berdua, baru tiba2 harus pindah rumah. Ngontrak bayar cash, belum lagi ongkos Nunukan ke bulungan yang lumayan banyak, dan tiba-tiba papa sakit hingga harus pesen tiket  pulang ke Bone dadakan, dan masih banyak lagi. Asli cukup menguji  kesabaran dan kekuatan saya dan suami saat itu.  Tapi, karena kekuatan CINTA saya dan suami saya kala itu, akhirnya kini bisa melewati semua hal yang penuh dengan penderitaan dan cobaan itu, dan tetap menjadikan kami saling mengasihi dalam suka dan duka. Hehee

Di kota Tanjung Selor ini, saya hidup berdua dengan suami, tanpa keluarga. Memulai kehidupan rumah tangga dari NOL kembali, setelah kehidupan indah di Nunukan. Benar kata pepatah, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Akhirnya, sekarang sudah bisa menikmati berbagai fasilitas, dan malah lebih baik dari sebelumnya. Semua cobaan pasti ada hikmahnya! 

 Sungguh indah buah kesabaran itu kawan!:)

Semoga kami bisa melawan badai yang lebih dahsyat dari sebelumnya dengan penuh semangat dan tetap saling mengasihi satu sama lain.Aamiin ya Allah.
Di akhir curcol ini saya berharap  semua  yang membaca curcol ini, bisa mendapatkan pasangan hidup yang bisa diajak hidup susah dan senang. Dan cepat dapat jodoh semua.Aaamiinn



Salam rindu dariku,

U3~ @Tanjung Selor,Bulungan, Kalimantan Utara

Monday, November 11, 2013

Makassar Merindu (Ingat, aku adalah Nikita Willy versi kalian)

“Don’t be sad about what happened, be happy about what will”
Tidak pernah terpikirkan oleh saya bagaimana rasanya ‘sepi’ seperti ini sejak memiliki kalian, Angkatan Rapuh ini. Kalian selalu ada, ya walaupun dengan jumlah yang tidak sepenuhnya banyak bahkan lengkap, untuk saya. Saya pun bisa menjamin bahwa saya selalu dan akan selalu ada untuk kalian kapanpun itu, (note: kalau bisa beli tiket pesawat buat yang jauh). Hihi. Kalian itu orang yang memanjakan saya dengan yang namanya kebersamaan. Serius. Ini bukan gombal ya? Jadi akhirnya saya terbiasa sama kalian. Saya akhirnya ketagihan dan jadilah saya tahu rasa saat kalian terbang satu per satu. Ternyata rasanya begini ya? Lumayan sakit sih. Tapi, mau bagaimana lagi? Saatnya sudah tiba untuk kita semua mengejar asa merajut mimpi. Tssaaahhh..
Kalian tahu tidak rasanya mengantar ke bandara dan pulang tanpa kalian? Kalian juga tidak tahu kan betapa sempitnya kota ini untuk tidak pergi ke tempat yang selalu kita datangi dulu? Kota ini dipenuhi dengan kalian. Tapi kalian sudah tidak ada di kota ini. Hufft *ala boybandnya Ridho Ikki Apip Benji Mekel plus Kak Fa*
Oke, saya tidak mencoba menjadi melankolis ya. Tapi beginilah. Ehehe, cuma coba coba..
Eh, saya ingat ada quote yang bilang begini ‘bukan perpisahan yang kusesali, tapi pertemuanlah’. Sepertinya quote itu tidak berlaku ya. Saya tidak pernah menyesali Angkatan Rapuh ini. Bahkan sepenuhnya bersyukur telah bertemu orang-orang keren seperti kalian. Semoga kalian juga senang bertemu saya. Hahaha. Ya kan? Ya kan? Mengakulah!
Tulisan ini akan menjadi tulisan perdana saya, yang artinya akan ada kedua ketiga dan seterusnya. Aamiin. Tunggu kehadiran saya di kota Anda! *cling
Ngomong-ngomong, Mekel masuk angkatan kita tidak ya?



Infinite loves,

-dee-

E131 09 270

Wednesday, November 6, 2013

Hari ini dia berulang tahun (6 November 2013)




Masih teringat 4 tahun yang lalu, hitam putih, disalah satu ruangan fakultas biru kuning, satu angkatan terkumpul menyandang status Mahasiswa Baru Hubungan Internasional 2009 yang sekarang kita sebut angkatan rapuh. Bagiku, setiap orang unik di angkatan ini, termasuk si bombastis, fantastis, portabledisk ini, Satkar Ulama. 

Awal bertemu dengannya, yang ada dibenakku adalah “Orang ini asalnya darimana?” soalnya muka ketimuran kok aksennya kayak orang Jabodetabek. Dan ternyata katanya bahasa mereka memang sudah seperti itu. Okelah ky, dimaklumi.

Pertemanan kita seperti asam garam kehidupan ky. Masih ingat awal kita MABA di rapat angkatan yang cukup mengharu biru itu. Hahaha, kita berperang ky. Sampai kau memutuskan untuk menjauh dulu. #baru tidak tonji. Apa-apaan ini. Kalau saya pernah buat sesuatu yang konyol di rapat angkatan dengan membanting pulpen, berteriak ‘angkatan kita rapuh’, menangis, lalu pergi, kau juga pernah ky. Ketika menangis dan bilang akan pergi dulu dari angkatan, menjauh. Hahaha, coba ingat-ingat itu ky. Konyol betulan. Hahaha, sumpahk’. Ngakakk’ kalau ingatki. Tapi yakin, kita berdua selalu ingin yang terbaik untuk angkatan. ASIIIK....

Ky, seberapa intens pun kita bertengkar, saling mendiamkan satu sama lain, tetapji ky, kau dak bakalan jauh-jauh. Kau pasti dak tahan jauh dari saya toh? Karena kita memang teman ky, sahabat, tidak bisa pisah. Memang kadang ada masa dimana kau menjengkelkan, tapi semenjengkelkan apapun itu, kau tetap sahabat ky. Terbaik. Selalu stay kalau diajak jalan dan menawar barang. Hahaha #salahfokus. Maksudku, tanpa kusadari, kau memang selalu ada untuk mengkritik dan memberi saran tentang apapun ky. And that’s the best part of you that i really like. Oleh karenanya, seyogyanya, sekiranya, untuk saya yang suka buat satki marah, mohon dimaafkan yah...

Sekarang kita sudah jauh  ky, dak bisa lagi makan canai bareng-bareng, karaokean bareng, jalan-jalan dak jelas bareng, dan merayakan ultahmu bareng. Hanya ini kado yang bisa ku kasih ke satky. Mauja bilang selamat ulang tahun sobat. Di rantauan angkatan kita jadi lebih solid. Seberapa berat cobaan yang kau hadapi disana, sabar dan ikhlas ya. Banyak berdoa. Saling mendoakan. Sesendiri apapun kau saat ini dan se kesepian bagaimanapun, kalau kau ky, yakinja, cukup mudah untuk mencari teman. Asal jangan lupakan kami yang ada disini.

Mudah-mudahan di umurmu yang ke-25 ini (hahaha), satky semakin dewasa dan sikapnya sudah mulai mengamalkan petuah-petuah seperti dibukunya yang “hatimu sebening embun”. AMIN. Sukses dengan kuliahnya dan bergabung denganku di club “yang tak bisa disebutkan namanya” menjadi eksmud yang cemerlang masa depannya bersama saya tentunya, AMIN, sukses dengan semua gambar-gambar fashionmu (berharap suatu hari satky bisa gambar fashion jilbab yang syar’i, kan sekarang sudah di Malaysia jadi pasti banyak referensi), dan cepat dapat jodoh, atau kau mau bergabung dengan ridho dan riri? Yah, kudoakan semoga kalian bertiga cepat dapat jodoh ya. Ditambah saya juga dan angkatan rapuh lainnya. AMIN. Selamat ulang tahun satky, selamat ulang tahun pemerhati terbaik angkatan, selamat ulang tahun sahabat terbaik yang tak terkontrol, hahaha. Segala yang baik akan datang padamu ky. Doaku menyertai yah. One day we’ll meet again ky. Tentunya dengan angkatan rapuh lainnya. Bernostalgia, dan seperti biasa karaokean dulu kita...

With love,
APRIL

(Tribute to my best friend ever yang kadang-kadang juga menjengkelkan tapi tanpanya hidup bagai sayur tanpa merica yang pedas, lebih berasa, yang buat “masakan” (read: angkatan) jadi lebih “enak” (read: asik dan rame))

Sunday, September 22, 2013

Curhatan Entil di Negeri Asing

Greetings from London!!!!

Ini pertama kalinya nulis di blog, mungkin tidak akan semenarik tulisan satky yang berwarna tapi setidaknya berbagi pengalaman tidak ada salahnya.
               
               Well… dimulai dari tempat tinggal, sekarang lagi tinggal di London timur dengan lebar rumah yang standar tp punya dua lantai dengan karpet ala-ala asrama griffindor. Ibu angkatnya sangat baik… pertama kali sampai dia langsung meluk saya dengan erat padahal saya sudah mengulurkankan tangan untuk jabat tangan (bayangkanmi muka begoku!). 1 rumah ada 4 siswa termasuk saya tp sampai saat saya menulis blog ini roommate dari chili belum datang karena masalah visa. Dapurnya kayak warung semuanya ada tapi masalahnya semuanya instan dan kalengan jadi belum tau mau olah makanan apa… Dari rumah  butuh 35 menit naik kereta buat ke London pusat (no problem). Tapi untuk ke stasiunnya itu membutuhkan 20 menit untuk ukuran kaki seorang wanita mungil rapuh seperti saya… dan kesekolahnya membutuhkan waktu 7 menit berjalan kaki… (bayangkanmi itu ankle boots z pake serasa pake paku T_T. so kemarin saya beli sneakers). Tapi saya tetap bakal pake bootsku ke sekolah karena saya yang paling pendek dikelas jadi butuh sedikit penunjang tinggi badan.

                Seminggu di sekolah saya menemukan bahwa siswi-siswi kulit putih Eropa lebih memilih bergaul dengan sesamanya dibanding dengan anak Asia atau mungkin karena mereka baru meginjak 20 tahun jadi masih labil tetapi untuk anak-anak Amerika Latin dan siswa-siswa Eropa lebih welcome… sekarang lagi akrab sama anak-anak Asia tenggara lainnya dari Thailand dan Vietnam… mungkin karena sejiwa jadi bisa dekat. Untuk masalah pelajaran disini sangat berbeda dengan tempat kursus di Indonesia… buat saya pelajarannya cepat dimengerti tapi juga dilupa… maklum paling nda suka rumus bahasa. Soal makanan di kafetaria sekitar 3 sampai 4 pound dengan menu yang mendominasi itu pork T_T tapi berhubung 4 hari pertama maghku kambuh karena nda pernah makan nasi jadi lebih pilih makan di rumah makan Thailand atau Indonesia yang harganya 2 kali lipat dibanding makanan kafetaria. Untuk mengimbangi pengeluaran makan pagi dan malam tetap dirumah walaupun rasa makanannya hambar  T_T.

                They said that everything is perfect in UK except the weather! Yop, suhu disini sejauh ini sama dengan tempat pertama kali ikut baksos.. cloudy…cold…winter…blows…mind…oppa...Jo in Sung *eh. Ini adalah tempat yang cocok buat wanita-wanita rapuh yang jomblo. Pemandangan disini akan membuat Sary iri karena pasangaan kekasihnya gampang mengumbar kasih sayang (u know what i mean) walaupun sary nda bilang tapi yakinka dia pasti iri. Sekarang saya sudah mengubah target jodoh, no more bule… sepertinya pria Indonesia (tapi yang sekolah disini :p) lebih menjanjikan namun kalau jodoh itu memang mata biru ya kenapa tidak?! Janjiku dan sary akan terus kupegang sampai Allah berkata lain.
                Living cost jangan ditanya?! Kalau membayar harus ikhlas saja tapi usahakan belanja yang seperlunya saja… usahakan jangan convert ke rupiah karena bakal nangis. Disini student card sangat berguna karena mayoritas shopping center selalu memberikan diskon buat student. Sekarang lagi hidup diluar zona nyaman, kalau beli sandwich seporsi biasanya ada 2 potong, setengah pake makan siang trus setengahnya lagi di bungkus buat jaga2 kalo laper tengah malam :p.

Maaf hanya bisa share sampai sini
Salam hangat dari wanita rapuh yang mengadu nasib di kerajaan yang dingin untuk menjadi seorang countess

Dwi :*  

Is It Just Me or Single 09 Girls Are Powerful Today?



Tulisan ini hadir tiba-tiba, setelah beberapa hari belakangan saya memperhatikan teman-teman dari jauh. Alhamdulillah kabar baik dating silih berganti di angkatan yang rapuh ini. (*Datang, sorry autocorrect). Tapi sadar tidak sadar, kalau diperhatikan, teman-teman dengan kabar baik ini kok rata-rata perempuan dan… lajang ya? Mungkin ini kebetulan, tapi mungkin juga tidak. Bisa jadi di balik kesuksesan mereka sekarang, mereka memotivasi dirinya dengan lebih teguh dan usahanya terbilang maksimal.

Dilah. Sukses dengan Cici Marthan, travel enterprise yang usianya belum sampai setengah tahun, tapi saat ini sedang sangat berkembang di Makassar. Mungkin peluang bisnis Dilah adalah teman-teman kita sendiri, seperti Hutry yang bolak-balik Nunukan-Makassar-Nunukan dan meninggalkan suami, teman-teman yang beberapa kali travel ke luar kota seperti April, atau mungkin saja Sary yang sempat ingin beli tiket untuk sesorang pria di kota Padang yang entah hingga saat ini apa kabarnya. Dilah usianya masih 22 tahun, jomblo, baru bergelar sarjana 3 bulan lalu, perusahaannya masih sangat baru, hanya menggunakan marketing tool seadanya, capital yang tidak sampai puluhan juta, employee yang jumlahnya bisa dihitung jari, tapi kok Cici Martan bisa seberkembang ini? Setelah saya pikarpakarpikir, ada nilai yang Dilah bawa yang tidak dibawa oleh entrepreneur lain. Nilai apa itu? Nilai kemanusiaan. Dilah membuka bisnis travel salah satu tujuannya adalah membantu memudahkan teman-teman yang ingin membeli tiket pesawat. Dari niatnya saja sudah bagus, apa lagi ditambah dengan kerjanya yang juga maksimal; sedia 24 jam sehari dengan tabnya untuk melayani permintaan tiket dari siapapun (sampai-sampai baterei tab harus drop karena internet selalu diaktifkan), aktif menarik customer dengan menggunakan marketing tool yang sangat efektif saat ini (twitter…. dan gosip), dan kepandaiannya untuk mempromosikan usahanya dengan orang-orang di sekitar. Yang unik adalah, ketika berbisnis, kita berupaya untuk mendapatkan profit sebanyak-banyaknya, tapi Dilah malah sangat senang ketika bisa mendapatkan tiket dengan harga termurah untuk kostumer. Untungnya dari mana? Bukan dari uang pastinya, tapi dari kepuasan batin setelah dia berhasil menyenangkan hati customer. Sepertinya Dilah tahu bahwa dengan memberikan best customer service, uang bukanlah masalah. Karena ketika sudah ada pembeli, uang akan datang dengan sendirinya.

Sary. (Ededeh, Sary mi seng). Baru-baru ini diterima di salah satu MNC asal Australia. Fenomenal. Amazing. Wonderful. Fantastic. Incredible. Marvelous. Tak dapat BUMN, rezekinya ternyata ada di perusahaan asing. Tapi kita nggak tau ya apakah perusahaan asing bisa memberikan jodoh buat Sary, layaknya BUMN berinisial J? Sary memang fenomenal, meninggalkan Makassar ke Surabaya dan sekaligus menjadi punggawa 09 pertama yang berhijrah pasca-wisuda, dan sekarang ia hadir dengan berita gembira. Tapi mungkin kita akan lebih bahagia kalau mendengar berita gembira tentang Sary yang dipinang oleh CEO jetset atau eksekutif seperti yang ia impikan dulu. Sayangnya, kita tidak pernah tahu kapan berita baik tentang jodoh Sary itu datang menghampiri angkatan ini. Entahlah. Yang penting sekarang, Sary yang berusia 28 tahun tapi jomblo ini, sudah memasuki tahap baru sebagai wanita karier, dan sudah siap membayar hutang syukuran wisuda yang belum ia penuhi hingga saat ini. (Saya juga belum sih. Ehehehe coba-coba…)

Perempuan yang ini memang sudah dikenal sebagai pekerja keras, tapi tidak suka dikerasi apalagi sama laki-laki. April. 20 tahun dan sudah punya jaminan pekerjaan nantinya. Kerja di bank pasti menyenangkan, apalagi posisinya bagus (sekalian motivasi diri ka’ ini kodong). April adalah perempuan sekaligus anak pertama di Angkatan Rapuh yang tahu rasanya jadi orang kantor. Dengan academic record yang menakjubkan, April terpilih sebagai lulusan terbaik FISIP Unhas periode Juni 2013, dengan IPK 3.92. April memang hebat, di balik stres yang ditimbulkan oleh padatnya kerjaan, macetnya Jakarta, sepinya hidup tanpa keluarga dan teman angkatan, dan kondisi jomblo yang ia hadapi sekarang, April tetap survive dan bisa jadi inspirasi buat teman-teman yang lain. Apalagi sebagai jomblo (ehm…) April pasti bisa lebih fokus dengan pekerjaannya sekarang. Tapi kalo April kepikiran untuk membuka hati, dan mengisi relung yang kosong itu, yah… ehehe coba-coba…. Mungkin Ridho bisa lah hadir membawa setitik sinar dan seteguk kasih sayang.

Sewaktu maba, Dwi sudah mengumbar-umbar aurat, eh, maksudnya kecintaannya pada Eropa. Dan tadaaaa… sekarang chef angkatan kita sudah berada di salah satu most livable cities in the world: London! (Trus gue harus bilang ‘wow’ gitu? Nggak, bilang aja jealous!). Dwi memang serius dalam mengejar impian. Impian untuk kuliah di Inggris, mengenyam pendidikan tinggi dan bermutu, berjalan di pusat kota dengan gaya London Lady, nikah dengan bule, punya anak bermata biru dan berambut pirang, dan sebagainya. Dan Dwi saat ini tengah berjuang untuk impian-impian tersebut. Belajarlah dengan giat, Dwi. Motivasilah dirimu sesering mungkin, karena tak ada pacar yang bisa memotivasimu sekarang. Jagalah silaturahmi dengan Angkatan Rapuh dengan terus kirim berita-berita terkini di Line Angkatan setiap malam, karena tak ada pacar yang bisa kamu kirimi sms ‘Good night, honey…’. Semoga kelak hadir pria yang tidak hanya bisa menerimamu apa adanya, tapi juga berdada bidang, berkulit terang, berwajah tampan. (Maksudku Ishaq. Atau Fais.). Semoga kamu mendapatkan bule. Agar kelak kamu tidak seperti Sary, yang ketika ditanya oleh anaknya; “Mommy, where is daddy?”, dan Sary menjawab, “Sweety, your daddy is in Soroako…

DBD. Bingung ka’ apakah DBD terhitung kering atau basah. Jomblo atau pacaran. Karena statusnya dengan Vicky hanya ia, Vicky, dan Tuhan yang tahu. Mungkin Ivon juga tahu tapi entah lah, sebagian besar teman-teman di Angkatan Rapuh tidak mengetahuinya. Well, DBD juga sekarang sudah bekerja, di salah satu NGO yang berbasis di Bogor. NGO kan memang kerjaan impian anak HI? Dengan pelan-pelan dan penuh kelembutan, DBD menjamah lowongan kerja yang ada dan akhirnya sekarang ia berstatus sebagai wanita karier juga. Ini tentu tidak terlepas dari peran Vicky yang terus memotivasi DBD sampe lupa memotivasi skripsinya sendiri, dan peran Ibunda tercinta di Bandung sana. Tapi jika harus memilih, pilihlah ibumu, Deb. Karena ridho Allah adalah ridho orang tua. Dan ridho Vicky adalah ridho wirawan. Ehehe coba-coba.

Icha (yang ini nassa-nassami jomblo, kecuali diam-diam dia ta’aruf). Icha, adik kita yang masih belajar ngaji Iqra 3 ini sekarang sudah bekerja di NGO juga loh, teman-teman. Berbasis di Makassar, dan fokus tentang kelautan dan wilayah pesisir. Hm.. tentu ini akan menjadi peluang yang baik untuk Ridho, karena dengan bermodalkan wawasan bahari dan terumbu karang yang ia dapatkan semasa KKN, Ridho bisa menjadi lebih pede mendekati Icha. Tapi kita tidak perlu khawatir Icha memasuki dunia kerja, karena sebelumnya ia sudah punya pengalaman kerja sebagai guru yang murid-muridnya seusia dengan dia (kisaran 8 hingga 12 tahun). Yang saat ini kita perlu khawatirkan adalah bagaimana agar Icha mampu mengalokasikan penghasilannya untuk syukuran dengan teman-teman. Hitung-hitung syukuran wisuda belum terselenggara, dan Angkatan Rapuh di Makassar semakin sedikit, jadi intensitas pertemuan harus terus ditingkatkan. Karena jika kita tidak kompak dan hanya memikirkan diri sendiri, April akan marah-marah di Jakarta, membanting komputer kantor dan merobek-robek portfolio di meja sambil teriak: “ANGKATAN KITA RAPUH!!!”

Now, who else?

Kabar baik dari teman-teman akan terus ditunggu. Yang laki-laki, yang perempuan, yang jomblo, yang sudah punya pacar, yang di-PHP, semua harus sukses. Angkatan kita memang rapuh. Angkatan kita tidak punya nama, tapi apalah arti sebuah nama angkatan kalau kita sudah punya identitas sebagai anak HI Unhas Angkatan 2009. Lagian, nama bisa jadi oposit dari diri seseorang / organisasi. Jadi mending punya nama yang dari luar sangat tidak bermakna, tapi aslinya precious dan berbeda dari nama itu. Seperti nama angkatan kita. Rapuh.


Missing you,
Satky

Saturday, August 24, 2013

RINDU: Sebuah Fenomena dalam Celoteh Seorang Satkar

Kebanyakan orang hanya merasa, namun tidak bisa mengungkapkan. Sebaliknya, ada pula orang-orang yang bicara panjang lebar tentang sesuatu tapi kenyataannya dia sama sekali belum pernah ada di posisi itu. Saya sering menemukan orang-orang yang mengaku ingin jadi orang lain, karena orang itu dianggap keren, menarik, atraktif, disukai, cerdas, kaya raya, dan sebagainya, tapi dia tidak tahu bagaimana sebenarnya perasaan yang dialami oleh orang itu; apakah ia sendiri merasa keren, menarik, atraktif, disukai, cerdas, kaya raya, dan sebagainya? Seorang pernah berkata pada saya; “Tahu apa kamu tentang cinta? Memangnya kamu pernah pacaran?”. Bagi saya, adalah salah ketika orang-orang beranggapan bahwa cinta itu hanya kepada seseorang pacar atau kekasih atau istri. Sama halnya ketika saya berbicara tentang rindu, seseorang langsung bertanya; “Lagi rindu siapa? Kamu kan nggak punya pacar?”, lalu dengan cuek bin sarkartis saya menjawab, “Ya. Saya merindukan pacar kamu. Ada apa?
Orang sering sekali menganggap remeh perkara rindu. Katanya rindu itu hanya sesaat, tapi ada juga ternyata rindu yang berkepanjangan. Bayangkan seorang istri yang suaminya ditugaskan sebagai pasukan militer yang kerap pergi jauh meninggalkannya, atau seorang yang dengan sabar menanti pasangannya yang dihukum penjara. Menurut saya, semua rindu itu berat. Yang membuatnya ringan hanyalah kesabaran kita, dan bagaimana kita mencoba mengisi kekosongan di saat kerinduan itu datang.